Senin, 14 Februari 2011

Buah & Sayurah Aneh Bin Ajaib

Pernah liat buah dan sayuran yang bentuknya sangat unik?

Pernah menemukan, bahkan memakan buah dan sayurannya yang aneh bin ajaib dengan bentuk yang lucu dan mirip dengan wajah manusia?
Nah, di bawah ini ada segelintir buah-buah dan sayuran yang amat lucu dan aneh serta langka. Bentuknya ada yang seperti tubuh dan wajah manusia, bahkan ada yang mirip dengan bagian tubuh manusia (jangan piktor). hati manusia, bentuknya seperti hewan, ada juga pisang yang berwarna aneh dari biasanya, namun semua hal aneh memang terjadi di dunia ini,
termasuk ukuran, bentuk dan warna buah, inilah kekayaan dunia yang diciptakan oleh TUHAN, asalkan manusia mampu mengelolanya, maka semua hal ini menjadi menarik.
sumber: http://www.speedytown.com/goodday/index.php/buah-sayurah-aneh-bin-ajaib/
goodday
goodday
goodday
goodday
goodday
goodday
goodday


goodday
goodday
goodday


goodday
goodday


goodday
goodday


goodday
goodday
goodday
goodday
goodday
goodday
goodday
goodday
goodday
goodday
goodday
goodday
goodday
goodday


goodday
goodday
goodday

Khasiat dan Manfaat Buah-Buahan

Buah adalah salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan gizi, vitamin dan mineral yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari. Dibandingkan dengan suplemen obat-obatan kimia yang dijual di toko-toko, buah jauh lebih aman tanpa efek samping yang berbahaya serta dari sisi harga umumnya jauh lebih murah dibanding suplemen yang memiliki fungsi yang sama.
Di bawah ini kita dapat melihat kandungan, khasiat dan manfaat sehat dari beberapa jenis buah yang ada di bumi :

sambal mangga

Bahan-bahan :
1 buah mangga muda dikupas, serut kasar
5 butir bawang merah, iris-iris tipis
200 gr udang kecil, rebus dampai berubah warna, dikupas
5 cabai rawit
2 sdt gula pasir
5 batang daun kemangi

Haluskan :
1 siung bawang putih
1/2 sdt terasi
1/4 sdt garam

Cara Membuat :
Campur mangga dengan cabai, bawang merah, gula, daun kemangi, udang dan bumbu halus, aduk rata.
Biarkan terendam bumbu beberapa jam, sajikan.

Resep 2 :
Bahan-bahan :
6 buah mangga muda
15 buah bawang merah, iris-iris
6 cabai merah kering, buang bijinya, iris-iris
100 gr kismis
8 sdm gula Jawa
4 sdm minyak goreng
3 cangkir air
- garam secukupnya

Cara Membuat :
Mangga dikupas dan diiris sesuai selera. Cabai kering direndam.
Panaskan minyak goreng. Tumis irisan bawang merah dan cabai.
Tambahkan irisan mangga, gula Jawa, garam dan air. Aduk.
Masukkan kismis halus. Tutup penggorengan, masak dengan api kecil selama 30 menit dengan sekali-sekali diaduk supaya tidak gosong.
Buka tutup dan aduk-aduk lagi sampai mengental.

acar mangga

Bahan:
  • 500 gram mangga muda, kupas
  • 250 gram udang kecil , rebus , kupas
  • 15 butir cabai rawit, buang tangkainya
  • 100 gram bawang merah iris tipis
  • 1 sendok makan gula pasir
  • 2 sendok teh cuka
  • garam secukupnya
Cara Membuat
  1. Serut kasar buah mangga, sisihkan
  2. Campur garam, gula dan cuka, aduk hingga gula larut
  3. Masukkan mangga, bawang merah, cabai rawit dan udang rebus kedalam larutan cuka, aduk rata
  4. Simpan dalam lemari pendingin selama 2 jam. Sajikan

kandungan yang ada pada mangga

Mangga adalah salah satu dari banyak jenis buah yang dapat ditemui di keseharian kita. Mangga merupakan satu genus tumbuhan yang terdiri dari 35 spesies buah tropika dalam famili Anacardiaceae dan genus Mangifera.
Mangga
Tidak ada orang yang tahu dengan tepat tentang tempat asalnya, tetapi kebanyakan orang mempercayai bahwa buah ini berasal dari benua Asia Selatan & Asia Tenggara, termasuk India Timur, Myanmar, dan Bangladesh, hal ini ditentukan setelah melihat wujud fosil yang tampak sejak 25 hingga 30 juta tahun lalu. Mangga juga banyak ditemukan di Indonesia dan tersebar merata hal ini karena mangga sangat cocok dengan iklim indonesia yang tropis. Mangga tergolong kelompok buah berdaging dengan bentuk, ukuran, warna, dan citarasa (aroma-rasa-tekstur) beraneka ragam. Bentuk mangga ada yang bulat penuh, seperti mangga gedong, dan bulat panjang, seperti mangga arumanis dan mangga manalagi. Dua jenis mangga ini mungkin yang paling mudah kita jumpai di masyarakat, karena rasanya yang manis, daging buahnya yang lembut, dan kemudahannya untuk tumbuh dan berkembang.
Kandungan manggaMangga dipercaya kaya akan berbagai vitamin, mineral, serat, air dan karbohidrat.
a) sumber serat
Kandungan serat dalam buah mangga sekitar 1,8 persen, memberikan kontribusi yang cukup terhadap kebutuhan serat manusia. Serat pangan memiliki peran fisiologis terhadap usus. Serat pangan buah mangga terdiri dari serat pangan larut, yaitu pektin dan serat pangan tidak larut, yaitu selulosa. Masing-masing jenis serat pangan ini sangat penting bagi kesehatan manusia. Salah satu fungsi dari serat pangan larut yaitu memperlambat kecepatan pencernaan dalam usus. Jika seandainya fungsi mastikasi, pengunyahan dan penelanan rongga mulut tidak terlalu efektif (makanan tidak sempurna dikunyah dan dihancurkan) maka secara lambat usus akan mencerna makanan lebih efektif. Sehingga semua makanan dapat terurai dengan mudah dan diabsorpsi dengan baik oleh usus.
b) sumber antioksidanKemampuan antioksidatif dari buah mangga dihasilkan oleh berbagai senyawa yang terdapat di dalamnya, yaitu betakaroten, senyawa fenolik, lupeol, vitamin C, E, serta beberapa mineral seperti Cu, Zn, Mn, dan Se. Senyawa-senyawa tersebut dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, seperti kanker. Kemungkinan terjadi kanker disini juga termasuk yang terjadi di dalam mulut, atau yang biasa disebut oral cancer atau karsinoma rongga mulut. Walaupun mungkin efeknya tidak secara langsung, namun perubahan mendasar pada materi genetis dan sel-sel lainnya akibat asap rokok,pengaruh lingkungan/faktor industri dapat menjadi faktor resiko dan pemicu terjadinya kanker intraoral
c) sumber vitamin CKandungan vitamin C mangga cukup layak diperhitungkan. Setiap 100 gram bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C sebanyak 41 mg, mangga muda bahkan hingga 65 mg. Berarti, dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gram (1/2 buah ukuran kecil), kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi. Vitamin C memiliki fungsi menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler, kesehatan gigi dan gusi. Ia membantu penyerapan zat besi, dimana jika terjadi defesiensi zat besi dalam tubuh maka kita akan rentan (lebih mudah) terkena karies. Ia pun juga dapat menghambat produksi natrosamin , satu zat pemicu kanker. Vitamin C mampu pula membuat jaringan penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka. Jika seseorang mengalami kekurangan (defesiensi) vitamin ini maka gusi (gingiva)-nya akan mengalami hiperplasia (pembesaran) yang mungkin diikuti dengan gejala klinis berupa gusi merah kebiruan, ulserasi, dan mudah berdarah. Manifestasi defesiensi vitamin C dalam mulut biasa dikenal dengan nama penyakit “Scurvy”

Manifestasi kekurangan vitamin C dalam mulut :
Gingiva membengkak, hiperplasia, edem jaringan ikat gingiva
Gingiva berwarna , merah kebiruan atau keunguan dengan purpura
Gingiva mudah mengalami perdarahan
Proses penyembuhan gingiva menjadi lambat
d) sumber mineral ; kaliumKalium terdapat dalam jumlah besar pada buah mangga. Tiap 100 gram mangga mengandung kalium 156 mg. Dengan mengonsumsi buah mangga minimal 250 gram, kecukupan kalium sebanyak 400 mg per hari dapat terpenuhi. Kalium mempunyai fungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, dan membantu tekanan darah.
e) sumber airKarena mengandung unsur air yang paling tinggi maka buah mangga dapat di ambil sarinya atau dibuat sebagai jus. Oleh karena rasa manis dan airnya yang tinggi menyebabkan buah ini amat menyegarkan ketika dimakan, walaupun agak lecek dan kotor. Di pasar dan supermarket kini sudah sangat mudah dijumpai jus mangga yang telah dikemas dalam produk siap untuk konsumsi.
Dalam setiap 100 gram mangga ranum terdapat 84% air, 41 mg vitamin C, dan 73 kalori energi, sedangkan mangga muda mengandung 84% air, 65 mg vitamin C, dan 66 kalori energi. Jika dibandingkan dengan jumlah kandungan vitamin C pada jeruk dimana setiap 100 gram bagian jeruk manis yang bisa dimakan, terkandung 49 mg vitamin C. Maka ternyata kandungan vitamin C mangga muda masih lebih tinggi. Angka kebutuhan rata-rata konsumsi vitamin C yang dianjurkan bagi setiap pria adalah 40 mg dan wanita 30 mg perhari.
Efek negatif terhadap kesehatan gigi
Mengandung asamAsam merupakan pemicu ampuh terhadap kerusakan gigi. Mangga muda diketahui mempunyai kandungan asam sama seperti yang terdapat pada jeruk asam. Untuk menjaga kesehatan gigi, sebaiknya hindari makanan yang mengandung pH (derajat keasaman) kurang dari 4. Makanan seperti ini dapat secara langsung merusak lapisan email dan gigi tanpa bisa diperbaiki. Makanan ber-pH 5,5 ke atas dapat menimbulkan karies yang bisa dicegah dengan menyikat gigi sehingga lapisan email akan segera dibangun kembali begitu lapisan plak dibuang.
Tips memilih manggaJika ingin membeli mangga, anda bisa memilih mangga yang baik dengan warna hijau kekuning-kuningan, kulit licin, dan aroma yang manis. Hindarilah memilih buah yang terlalu keras atau terlampau lembek, memar, atau berbau fermentasi, karena itu dapat berarti buah mangga tersebut telah rusak.

mangga kweni

Kuweni atau kuwini (Mangifera × odorata Griffith) adalah sejenis mangga-manggaan yang masih berkerabat dekat dengan bacang. Tumbuhan ini memiliki buah yang harum dan daging buah yang lembut. Konsistensi daging buah kuweni lebih padat daripada bacang dan seratnya lebih halus. Karakternya berada di antara mangga dan bacang, dan para ahli juga menganggapnya sebagai hibrida antarspesifik alami antara mangga dan bacang.[1]
Buah ini dikenal dengan nama-nama yang serupa di pelbagai bahasa daerah: kweni, asam membacang, macang, lekup (Mly.); kuwini, ambacang, embacang, lakuik (Mink.); kuweni, kebembem (Btw.); kaweni, kawini, bembem (Sd.); kaweni, kuweni, kweni (Jw.); kabeni, beni, bine, pao kabine (Md.), pao kaeni (P. Sapudi); kweni, weni (Bal.); mangga kuini (Sulut); kuini, guin, koini, kowini, koine, guawe stinki, sitingki, hitingki (aneka sebutan di Maluku), dan lain-lain. [2]
Di Sabah ia disebut huani atau wani, sedangkan di Filipina dinamai huani, uani atau juani.[3]

Daftar isi

[sembunyikan]

 Pemerian

Pohon kuweni
Pohon berukuran sedang, dengan tinggi antara 10-15 (jarang hingga 20) m. Berbatang lurus dengan tajuk bundar atau bundar telur melebar. Seluruh bagian tanaman, apabila dilukai, akan mengeluarkan getah berbau terpentin, yang mula-mula bening namun lama kelamaan akan menjadi coklat kehitaman. Getah ini bersifat menggatalkan bila terkena kulit.
Daun tunggal tersebar, bentuk lonjong sampai lanset, 12-35 x 4-10 cm, dengan ujung daun meluncip pendek, bertangkai 3-7 cm yang pangkalnya menggembung. Helai daun menjangat, dengan urat-urat daun yang tampak jelas terutama di sisi bawah.
Karangan bunga dalam malai serupa piramida di ujung ranting, 15-50 cm panjangnya, dengan banyak kuntum bunga kecil-kecil. Bunga berbilangan 5 (-6), dengan diameter sekitar 6 mm, berbau harum. Kelopak bundar telur, merah coklat atau kehijauan, 3-4 mm panjangnya; daun mahkota bentuk lanset, 5-6 x 1,2-2 mm, dengan pangkal kekuningan dan ujung merah jambu pucat. Tangkai sari panjangnya sekitar 5 mm dan tangkai putik 3-5 mm.
Buah kuweni
Buah batu berbentuk lonjong-jorong miring, lk. 10-13 x 6-9 cm, kulitnya berwarna hijau sampai kekuningan, dengan bintik-bintik lentisel berwarna kecoklatan yang jarang-jarang. Kulit buah agak tebal, 3-4 mm, dengan daging berwarna kuning sampai agak jingga, manis-asam, berserat, mengandung banyak sari buah. Bau harum agak seperti terpentin, mirip bau buah bacang.[3] Meski hampir serupa, buah kuweni agak mudah dibedakan dari bacang yang lebih bulat dan berkulit lebih keras dan tebal, dengan banyak bintik lentisel berjarak agak ra Kegunaan
Mangif odor 071229-2993 khjo.jpg
Sebagaimana mangga, kuweni juga populer sebagai tanaman pekarangan. Pohon ini ditanam terutama untuk diambil buahnya, yang disukai orang karena keharumannya. Buah ini, manakala masak, dimakan sebagai buah meja atau dijadikan campuran minuman. Mutu buah kuweni bervariasi bergantung pada kultivarnya, yang dianggap paling baik ialah yang baunya tak begitu menyengat, manis, dengan daging yang tak begitu berserat dan banyak sari buahnya.
Inti bijinya ditumbuk untuk dijadikan tepung, sebagai bahan pembuatan makanan sejenis dodol. Kulit batang kuweni digunakan sebagai bahan obat tradisional. Asal-usul dan penyebaran
Kuweni tidak pernah ditemukan hidup liar. Oleh sebab itu para pakar meyakini bahwa tumbuhan ini merupakan hasil silangan alami antara mangga dan bacang. Hasil penelitian Kiew dkk.mendukung kesimpulan ini.
Pohon buah ini umum dibudidayakan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Semenanjung Malaya dan Filipina bagian selatan. Selain itu diketahui pula ditanam di Vietnam, Guam, dan Kepulauan Christmas. Meski demikian, budidaya kuweni secara intensif belum dilakukan.
Kuweni tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian sekitar 1.000 m dpl. Wilayah yang disukainya adalah daerah dengan curah hujan yang agak tinggi namun merata sepanjang tahun, sehingga tanaman ini cocok untuk menggantikan mangga yang umumnya tumbuh lebih baik di daerah kering. Kuweni biasanya diperbanyak dengan biji.

legitnya dodol mangga

Dengan menerapkan teknologi tepat guna untuk pasca panen mangga telah mengantarkan Popon Suhaemah dan Haji Sukarya bisa bertemu Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono. Kesempatan langka ini diperoleh Popon Suhaemah Ketua Kelompok Usaha Asri Rahayu. Kelompok ini berada di Desa Cijati Jalan KH. Nahfudz  21, Majalengka, Jawa Barat. Kelompok ini menjadi penerima penghargaan Ketahanan Pangan 2009 di Istana Wakil Presiden, Jakarta.

dodol_manggaMulanya kelompok yang anggotanya ibu-ibu rumah tangga ini khusus mengolah dodol mangga. Tujuannya untuk memperpanjang masa simpan dan mendapatkan nilai tambah pada saat panen raya.

Usaha ini dimulai sejak tahun 2002, setelah usahanya mulai berkembang dibentuklah kelompok usaha yang diberi nama “Asri Rahayu” pada tanggal 31 Oktober 2003 dan produknya sampai sekarang telah berkembang menjadi beberapa olahan seperti kripik (pisang muli, nangka, salak), dodol (pisang, jambu, mangga), oncom goring, lumpia oncom dan emping jagung.

Dodol mangga dibuat dari mangga Harumanis dan Cengkir setengah matang dicampur kelapa, tepung ketan, terigu, gula pasir dan garam. Bahan baku untuk produksi diperoleh secara lokal dari Kecamatan Panyingkiran dan Majalengka Propinsi Jawa Barat. Pembuatan dodol mangga dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana berupa blender, pisau, parut, wajan, pengaduk dan lain-lain. Kelompok Usaha Asri Rahayu mampu memproduksi dodol mangga dengan menghabiskan bahan baku 25-30 kg mangga setiap proses produksi.

Produk dodol mangga sudah mempunyai kemasan yang cukup bagus, yaitu dengan bahan dari kardus, mempunyai ijin edar PIRT, sertifikat halal, mencantumkan komposisi bahan dan mencantumkan masa kadaluwarsa, kelompok ini mampu memasarkan produknya secara lokal di Propinsi Jawa Barat antara lain ke Kabupaten Cirebon, Subang, Indramayu, Ciamis, Banjar, Tasik, Kuningan, Sumedang, Garut, Majalengka dan Kota Bandung, serta pemasaran antar propinsi antara lain ke Yogyakarta, Jawa Timur dan DKI Jakarta. Dari hasil analisa finansial usaha kelompok Asri Rahayu mampu menghasilkan pendapatan bersih per bulan sebesar Rp 39 juta. (Sinar Tani)

cara membuat asinan mangga pedas

asinan mangga pedas

manisan mangga
Resep Bahan Manisan Mangga Pedas :
* mangga indramayu yang mengkal 1000 gram, iris-iris
* gula pasir 350 gram
* air 200 ml * garam 1/2 sendok teh
* cabe rawit 8 buah, iris-iris
* pewarna kuning tua secukupnya
Cara Membuat Manisan Mangga Pedas :
1. Kupas mangga, potong-potong
2. Rebus gula, air, garam, cabe rawit dan pewarna hingga mendidih. Angkat.
3. Diamkan air gula hingga agak hangat. Masukkan mangga, diamkan dingin.
4. Siapkan wadah yang bersih dan kering. Masukkan mangga bersama air dan gula.
5. Simpan dalam lemari es minimal selama sehari sebelum disajikan. Untuk 800 gram Selamat mencoba

Pengkajian Pengolahan Mangga mendukung Pengembangan Agroindustri

Mangga (Mangifera indica L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan Jawa Barat yang berpotensi untuk dikembangkan ke arah agroindustri guna meningkatkan kesejahteraan petani. Pengkajian Pengolahan Mangga Mendukung Pengembangan Agroindustri, bertujuan untuk mendapatkan model agroindustri mangga kering skala kelompok usaha di pedesaan yang dapat meningkatkan nilai tambah. Pengkajian dilakukan Desa Kasmaran, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu dengan menggunakan pendekatan participatory antara Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat, Resourches Exchange International Indonesa (REI), Dinas Pertanian dan Perternakan Kabupaten Indramayu serta Kelompok Tani. BPTP Jawa Barat berpartisipasi dalam pembinaan sumberdaya manusia dan kelembagaan; REI berpartisipasi dalam penyediaan alat dan teknologi; kelompok tani berpartisipasi dalam penyediaan tempat dan tenaga kerja; dan petugas lapang berperan sebagai petugas pendamping di lokasi pengkajian.
 
Tujuan kegiatan adalah:
1). meningkatkan kualitas mangga kering yang dapat memenuhi standar;
2). meningkatkan keterampilan pelaku usaha dalam menghasilkan mangga kering;
3). memantapkan manajemen kelompok usaha pengolahan mangga kering dan
4). meningkatkan kinerja kelembagaan penunjang dan jalinan kemitraan antar lembaga agribisnis pengolahan mangga kering.
 
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi peningkatan kualitas mangga kering sesuai standar yang dikeluarkan oleh LITC, pemantapan dan peningkatan ketrampilan pelaku usaha dalam menghasilkan mangga kering, pemantapan manajemen kelompok usaha pengolahan mangga kering dan peningkatan kinerja kelembagaan penunjang dan jalinan kemitraan lembaga usaha agribisnis mangga kering. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa
a). Kualitas mangga kering yang dihasilkan sesuai standar LITC;
b.) tingkat adopsi cukup tinggi (57,1%);
c.) Manajemen kelompok dan aplikasi sudah baik sudah baik;  dan
d) Kinerja kelembagaan penunjang meningkat dan sudah terbentuk jalinan kemitraan dengan pasar.
 
Mangga cengkir Indramayu mempunyai karakteristik yang baik untuk dijadilkan sebagai bahan baku manisan mangga kering dilihat dari sifat fisik dan kimianya, terutama dari warna, rendemen daging serta kadar serat yang rendah (0,75%). Namun bila dilihat dari karakteristik kimia, kadar air manisan mangga kering yang dihasilkan masih diatas kadar air standar. Kadar air yang masih tinggi ini diakibatkan oleh kurang stabilnya proses pengeringan, yaitu akibat pengaruh suhu dan kelembaban yang dicapai selama proses pengeringan berlangsung. Pada saat uji coba, suhu dan kelembaban dalam ruang pengering belum dapat dikendalikan, sehingga kondisi mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Sedangkan hasil analisis residu sulfit yang dihasilkan sudah memenuhi standar yaitu dibawah 100 ppm (84 - 88 ppm). Untuk hasil analisa karakteristik mikrobiologi, semua sampel yang diproduksi memenuhi standar yaitu dengan hasil dibawah 100 cfu/g sampel. Sedangkan hasil pengujian sifat sensori dari manisan mangga kering pada umumnya manisan mangga dari jenis cengkir disukai oleh panelis dilihat dari skore nilai warna dan tekstur yaitu secara keseluruhan mempunyai nilai skor tinggi yaitu 4,29 dan 4,46 (disukai – sangat disukai). Sedangkan untuk sifat organoleptik lainnya juga memberikan penilaian antara netral dan disukai yaitu dengan nilai skore berkisar antara  3,65 – 4,73.
 
Usaha pengolahan manisan kering buah mangga yang dilakukan oleh kelompok tani binaan menunjukan bahwa nilai pendapatan yang diperoleh dari setiap kali produksi dengan kapasitas produksi rata-rata 66,5 kg manisan kering buah mangga yang berasal dari 300 kg buah mangga segar sebagai bahan  baku utama, menghasilkan nilai pendapatan sebesar Rp.983.370 dengan nilai RC ratio 1,47.  Nilai tersebut diperoleh dengan cara melakukan produksi sebanyak tiga kali produksi selama tiga hari berturut-turut. Cara ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan efisiensi penggunaan tenaga kerja, mengingat kapasitas tampung mesin yang digunakan dalam kegiatan ini hanya mampu memproduksi manisan mangga sebangak 21,5 kg  manisan kering yang berasal dari  100 kg bahan baku utama berupa buah mangga segar. Untuk memperoleh tingkat efisiensi dan nilai pendapatan yang lebih besar, kedepan akan dicoba pengkajian pengolahan manisan kering buah mangga menggunakan mesin pengering dengan kapasitas lebih besar.
 
Kegiatan pembinaan pemantapan motivasi kerja anggota kelompok diberikan dalam bentuk pertemuan kelompok, dimulai dengan mengadakan pertemuan kelompok untuk menyamakan persepsi, membangun motivasi, dan meyakinkan tujuan kegiatan. Pada prinsipnya dalam setiap pertemuan kelompok anggota dimotivasi untuk secara teratur melaksanakan pencatatan terhadap setiap tahapan proses dalam aktivitas produksi, sehingga memudahkan proses penelurusan atau evaluasi apabila terjadi hal-hal yang menyimpang dari proses yang dikerjakan (kualitas tidak konsisten). Materi pembinaan yang diberikan antara lain tentang pengolahan mangga kering, cara bekerja bersama dalam kelompok, pengetahuan GMP (Good Manufacturing Practices), dan juga dibahas upaya pemecahan masalah yang terjadi di lapangan. Selain itu kelompok juga diberikan motivasi agar dapat menggunakan dan memelihara dengan sebaik-baiknya fasilitas yang telah diberikan oleh BPTP dan REI sebagai alat penunjang kegiatan usaha kelompok dalam memproduksi manisan buah kering. Materi pembinaan dalam bentuk pertemuan kelompok antara lain adalah meliputi tehnik pengemasan dan quality kontrol. Tujuan akhir pembinaan yang dilakukan oleh BPTP bersama dengan petugas lapang dari Disperta dan KIPP adalah untuk memajukan kelompok melalui terciptanya model agroindustri mangga kering skala kelompok usaha di pedesaan yang dapat meningkatkan nilai tambah, baik bagi komoditas mangga, petani mangga maupun kelompok sebagai pelaku pengolahan.
 
Kegiatan pelatihan awal meliputi teknik pengolahan buah kering lainnya untuk mengisi kekosongan produksi pada saat tidak musim mangga, modifikasi proses olahan dan uji coba penerapan cara pengolahan pangan yang baik (GMP=Good Manufacturing Practises) yang merupakan syarat untuk menghasilkan produk olahan yang baik dan memenuhi syarat higienis. Pelatihan melibatkan seluruh anggota kelompok dalam setiap tahapan proses produksi.
 
Pelatihan terampil bertujuan untuk memantapkan keterampilan pelaku usaha pengolahan mangga dalam melakukan proses pengolahan manisan mangga kering dan juga buah lainnya dan itu juga untuk memberikan pengetahuan kepada kelompok mengenai sistem/tehnik pengemasan yang lebih baik. Pada proses pemantapan ini, anggota diminta untuk menjalankan proses pengolahan secara mandiri tanpa diajarkan lagi oleh pembina, namun masih dalam pengawasan. Kecuali untuk proses pengolahan buah kering lainnya, anggota masih dibina dan diberi pengarahan.  Pada pelatihan ini, tahapan proses yang dilakukan adalah tahapan proses pada saat pengkajian pada tahun 2005, namun dimodifikasi dengan unit tambahan proses yaitu kondisioning produk selama satu malam dan mengunakan alas kain pada tray pengering untuk memudahkan proses kondisioning. Proses kondisioning dilakukan dengan cara membungkus produk manisan kering begitu diangkat dari oven  pengering. Selanjutnya baru dikemas, dan diberi label yang sudah berisikan informasi seperti berat bersih, nama kelompok produsen dan ijin Depkes (PIRT). Berdasarkan hasil evaluasi dari pelatihan terampil, terlihat bahwa para anggota kelompok sudah terampil dalam menghasilkan produk manisan mangga kering, namun untuk ketrampilan pengawasan quality kontrol harus lebih ditingkatkan.  Hal ini terlihat dari hasil manisan buah kering yang dihasilkan belum memenuhi standar rekomendasi yang sudah ditetapkan, yaitu kadar air manisan mangga kering setelah dilakukan analisis laboratorium masih dibawah standar (32,04%). Sementara kadar air standar berkisar antara 11 – 15%. Apabila kadar air yang dihasilkan masih tinggi, hal ini akan berpengaruh terhadap umur simpan produk. Tahap pelaksanaan proses produksi mangga kering dilaksanakan di Desa Kasmaran oleh Kelompok Usaha Bersama Bunga Mawar dan dihadiri pula oleh petugas lapang (PPL dan KCD kecamatan Widasari) serta petugas lapang dari Dinas Indag Agro Provinsi Jawa Barat.  Proses produksi pengolahan mangga kering menggunakan bahan baku dengan kapasitas penuh yaitu jenis buah manga cengkir dengan tingkat kematangan 85 – 90%. Pada saat produksi tahapan pembuatan manisan mangga kering disesuaikan dengan tahapan proses pada saat pelatihan, namun ada perbaikan pada tahap proses pengeringan yaitu dengan cara menghamparkan kain sebagai alas tray sebelum meletakkan irisan buah di atasnya, baru kemudian dimasukkan ke dalam oven.
 
Pengolahan mangga kering telah diterapkan kelompok usaha "Bunga Mawar" dari tahun 2005 – 2006. Hasil evaluasi  menunjukkan bahwa anggota kelompok usaha Bunga Mawar termasuk dalam tingkat adopsi tinggi (57,1%). Namun demikian masih ada anggota kelompok yang mempunyai tingkat adopsi rendah (42,9%), karena belum semua proses dalam pengolahan mangga kering dikusai dan adanya pembagian tugas pada masing–masing bidang sehingga keseluruhan proses tidak diikuti semuanya.
 
Manajemen Organisasi kelompok sudah terbentuk terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara. Dalam organisasi ada perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Pelaksanaan pengolahan mangga oleh kelompok pada tahun 2006 menggunakan aturan main yang menuntut kemandirian Kelompok Usaha Bersama (KUB) Bunga Mawar. REI Indonesia tidak lagi membiayai seluruh proses produksi karena REI akan melakukan pengembangan unit pengolahan kelompok tani di daerah lain. REI hanya bersedia menampung produksi mangga kering kelompok. Aturan main yang ditetapkan yaitu anggota tidak lagi menerima upah pengolahan dan diminta untuk lebih berkorban bagi kelompok untuk keberlanjutan usaha pengolahan mangga dan buah kering lainnya. Penyediaan modal pada awal pengolahan mangga bekerjasama kelompok dengan BPTP Jawa Barat pada saat pertama produksi, namun tidak menyediakan upah bagi anggota. Selanjutnya kelompok harus memutar dana hasil penjualan mangga kering untuk modal produksi selanjutnya.
 
Pembinaan administrasi kelompok terutama dalam tertib administrasi pencatatan/dokumentasi kelompok. Kelompok telah memiliki satu paket buku administrasi kelompok yang terdiri dari: buku tamu, buku notulen pertemuan, buku kas kelompok, buku inventaris barang, buku daftar hadir, dan buku kegiatan kelompok.  Pengisian buku administrasi selalu dipantau dan dibimbing penyuluh pertanian lapangan karena dokumentasi berkaitan erat dengan manajemen kelompok dan penerapan GMP (Good Manufacturing Practice) untuk pengolahan mangga melalui pelatihan dan praktek langsung.
 
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa motivasi anggota kelompok untuk melaksanakan teknologi pengolahan mangga kering tergolong tinggi (78,6%), sedangkan yang tergolong rendah (21,4%). Anggota kelompok mempunyai keyakinan bahwa teknologi pengolahan mangga kering mampu meningkatkan pendapatan anggota walaupun pada saat sekarang masih belum memuaskan. Disamping itu juga setiap anggota kelompok mempunyai pohon mangga, sehingga buah mangga dapat dijual dan diolah oleh kelompok.
 
Kinerja kelompok secara keseluruhan tergolong tinggi (71,4%) dan yang masih mempunyai kinerja rendah (28,6%). Kelompok masih merasakan kinerja yang ada masih dibawah rata-rata, walaupun dikatakan tergolong tinggi. Hal ini dikarenakan kelompok masih selalu tergantung kepada orang lain untuk memenuhi kegiatan yang diinginkannya. Kelompok masih menunggu diperintah baik oleh petugas lapang maupun BPTP Jawa Barat. Masalah tersebut masih menjadi hambatan untuk menjadikan menjadi kelompok yang maju dan mandiri.
 
Di lokasi pengkajian terdapat lima lembaga pemerintah dan satu lembaga swasta yang berperan penting dalam kegiatan agribisnis mangga, khususnya dalam kegiatan pengembangan agroindustri pengolahan mangga. Kelima lembaga pemerintah tersebut antara lain BPTP yang berperan dalam aktivitas penyediaan teknologi dan pembinaan manajemen usaha, KIPP (Kantor Informasi dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Indramayu) berperan dalam penyebaran informasi dan penumbuhan motivasi bagi para petani/pelaku usaha pengolahan mangga, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu berperan dalam mendukung dan memfasilitasi program pengembangan pada areal yang lebih luas. Dinas Industri dan Perdagangan berperan dalam mendukung dan memfasilitasi perijinan, BPP mendukung dalam menumbuhkan motivasi SDM, dan BPR (Bank Pembangunan Rakyat) berperan untuk penyediaan modal usaha, sedangkan pihak swasta dalam hal ini REI berperan dalam penyediaan alat pengering (Oven), ikut serta dalam pembinaan teknologi, serta bersedia membantu dalam pemasaran hasil.
 
Lembaga pemasaran hasil yang telah dijajagi antara lain adalah toko penjual makanan dan oleh-oleh, serta swalayan di kota Bandung, Cianjur, Bogor, dan DKI Jakarta. Hingga saat ini lembaga pemasaran telah menjalin hubungan kemitraan untuk memasarkan produk manisan kering buah mangga adalah toko makanan dan oleh-oleh yang berada di kota Bandung dan Cianjur, dengan ketentuan bagi keuntungan sistem konsinyasi yaitu pihak pemasar diberi kesempatan untuk mengambil keuntungan dengan cara menaikan harga jual sebesar 10-20% dari harga dasar yang ditentukan pihak produsen. Sedangkan jalinan kemitraan dengan lembaga pemasaran yang ada di kota Bogor dan DKI belum dapat dilakukan, mengingat kapasitas produk manisan kering yang dihasilkan masih terbatas dan pertimbangan lain adalah jarak tempuh yang dianggap masih jauh, sehingga memerlukan alokasi biaya kirim tinggi. Penumbuhan jalinan kemitraan dengan kelembagaan sarana produksi, hingga saat ini  baru pada tahap penjajagan seperti dengan pedagang/bandar buah mangga sebagai penyedia bahan baku utama pengolahan manisan kering buah mangga, walaupun sebetulnya secara fungsional hubungan antara pihak pedagang buah-buahan dengan pihak KUB sebagai pengolah buah-buahan, telah terjalin sejak awal pelaksanaan kegiatan pengkajian, namun secara struktural belum terjadi.

manfaat buah mangga

Manfaat Buah Mangga

Mangga Kaya Antioksidan Betakaroten
Gizi.net - Mangga tergolong kelompok buah batu berdaging dengan bentuk, ukuran, warna, dan citarasa (aroma-rasa-tekstur) beraneka. Bentuk mangga ada yang bulat penuh, seperti mangga gedong, dan bulat panjang, seperti mangga harumanis dan mangga manalagi, Mangga kopek berbentuk bulat pipih, sedang mangga golek lonjong.

Kendati bentuk, ukuran, warna, dan citarasa buah mangga beragam. Dari segi gizi semuanya hampir tidak jauh berbeda. Mangga ranum segar mengandung air sekitar 82 persen, vitamin C 41 mg, dan energi/kalori 73 Kal per 100 gram. Pada setiap 100 gram mangga muda, mangga yang masih mentah�terkandung air lebih kurang 84 persen, vitamin C 65 mg, dan energi 66 Kal. Energi dalam mangga muda rendah karena lebih banyak mengandung zat pati, yang akan berubah menjadi gula dalam proses pematangan.

Sebagian besar energi mangga berasal dari karbohidrat berupa gula, yang membuatnya terasa manis. Kandungan gula ini didominasi oleh gula golongan sukrosa. Kandungan gula dalam mangga berkisar 7-12 persen. Namun, jenis mangga manis dapat mencapai 16-18 persen.

Antioksidan
Mangga pun merupakan sumber beta-karoten , kalium, dan vitamin C. Beta-karoten adalah zat yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A (zat gizi yang penting untuk fungsi retina). Beta-karoten (dan vitaminC) juga tergolong antioksidan, senyawa yang dapat memberikan perlindungan terhadap kanker karena dapat menetralkan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul-molekul tak stabil yang dihasilkan oleh berbagai proses kimia normal tubuh, radiasi matahari atau kosmis, asap rokok, dan pengaruh-pengaruh lingkungan lainnya.

Di dalam tubuh, mayoritas radikal bebas berasal dari proses kimia kompleks saat oksigen digunakan di dalam sel. Radikal-radikal bebas yang secara kimia tidak lengkap tersebut dapat �mencuri� partikel dari molekul-molekul yang lain.

Ia kemudian menghasilkan senyawa-senyawa abnormal dan membuat reaksi berantai yang dapat merusak sel, dengan menyebabkan perubahan mendasar pada materi genetis dan bagian-bagian penting sel lainnya. Sederhananya, cara radikal bebas merusak sel-sel tubuh, sama dengan proses oksigen menyebabkan kertas berubah menjadi kuning atau mentega menjadi tengik. Zat-zat gizi antioksidan, seperti beta-karoten dan vitamin C, membuat radikal bebas tak berbahaya dengan menetralkannya.

Zat-zat gizi antioksidan itu terkandung melimpah pada buah mangga. Kandungan beta-karoten dan vitamin C (beserta kalium, aktivitas vitamin A, karbohidrat, energi dan air) dari beberapa macam mangga tiap 100 gram dapat dilihat pada beberapa perpustakaan.

Vitamin C
Di samping berfungsi sebagai antioksidan, vitamin C memiliki fungsi menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler, kesehatan gigi dan gusi. Ia membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi natrosamin , satu zat pemicu kanker. Vitamin C mampu pula membuat jaringan penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka.

Kandungan vitamin C mangga cukup layak diperhitungkan. Setiap 100 gram bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C sebanyak 41 mg, mangga muda bahkan hingga 65 mg. Berarti, dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gram (1/2 buah ukuran kecil), kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi.

Kalium dan stroke
Kalium mempunyai fungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kotraksi otot, dan membantu tekanan darah. Konsumsi kalium yang memadai dapat mengurangi efek natrium dalam meningkatkan tekanan darah, dan secara bebas memberikan kontribusi terhadap penurunan risiko karena stroke.

Satu penelitian menunjukkan bahwa bila seseorang menambahkan sepotong buah tinggi kalium ke dalam pola makanan sehari-hari, risiko terkena stroke fatal dapat dikurangi sebesar 40 persen. Konsumsi ekstra kalium sebanyak 400 mg setiap hari dapat mengurangi kemungkinan mendapat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Kalium terdapat melimpah pada mangga. Tiap 100 gram mangga terkandung kalium sebesar 189 mg. Dengan mengkonsumsi sebuah mangga harumanis ukuran sangat kecil (minimal 250 gram), atau sebuah mangga gedong ukuran sedang (200-250 g), kecukupan kalium sebanyak 400 mg per hari dapat terpenuhi.

Anda yang ingin membeli mangga bisa memilih mangga yang baik dengan warna hijau kekuning-kuningan, kulit licin, dan aroma yang manis. Hindarilah memilih buah yang terlalu keras atau terlampau lembek, memar, atau berbau fermentasi. (Nurfi Afriansyah, peneliti pada Pusat Litbang Gizi Depkes RI)

mangga harum manis

Sukses Berkebun Mangga Harum Manis

Mangga_harum1.JPG
Ini merupakan hamparan perkebunan mangga. Lokasinya di Desa Gerongan, Maron, Probolinggo, Jawa Timur. Daerah ini memang dikenal sebagai sentra penghasil mangga unggulan.
Di kebun ini ditanam mangga jenis harum manis dan si manalagi. Khusus untuk mangga harum manis diekspor ke Singapura, karena banyak disukai warga di negeri singa tersebut.
Salah seorang petani yang menggeluti usaha perkebunan mangga disini adalah Pak Suli Artawi. Dia telah berkebun mangga sejak tahun 1982 lalu. Saat ini kebun mangga rakyat di Probolinggo tengah memasuki awal musim panen. Sehingga setiap pohon disini sedang berbuah.
 
Panen raya mangga baru akan terjadi pada bulan Oktober mendatang. Dengan teknologi perawatan modern, pohon mangga dapat panen raya dua kali setahun. Panen kali ini merupakan panen yang kedua. Lokasi perkebunan mangga ini dari kota Probolinggo, dapat ditempuh sekitar 1 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Perkebunan mangga milik Pak Suli Artawi ini menempati lahan seluas 60 hektar. Awalnya, pada tahun 1982 lalu disini ditanam 1200 batang pohon mangga. Namun setelah 16 tahun berlalu, jumlah pohon mangga disini telah berkembang menjadi 14 ribu batang. Sebagian besar merupakan mangga harum manis.
 
Berkebun mangga tidak terlalu sulit. Jarak tanam antar pohon sekitar 5 kali 5 meter. Sehingga untuk satu hektar lahan dapat ditanam sebanyak 100 sampai 150 pohon mangga. Pemupukan dilakukan secara rutin agar pohon tetap subur dan menghasilkan buah yang banyak.
 
Agar berbuah lebat, pohon mangga juga diberi zat pengatur pertumbuhan buah. Pemberian zat ini dilakukan pada bulan kedua setelah musim panen. Dua bulan kemudian, pohon mangga sudah mulai berbunga. Saat pohon mangga berbunga inilah hama mulai datang. Kebanyakan berupa kupu - kupu putih yang menghisap bunga.
Untuk mengatasinya dilakukan cara tradisional, dengan menggunakan racikan pengusir hama yang terbuat dari campuran kapur barus dan cairan pewangi kamar mandi. Agar buah mangga yang dihasilkan lebih manis, tidak semua bakal buah dibiarkan tumbuh.
Hanya bakal buah yang berkualitas baik saja yang dibiarkan berkembang. Sedangkan bakal buah yang kurang baik dibuang. Dari mulai berbunga hingga panen membutuhkan waktu selama 110 hari.
 
Musim panen raya mangga di Desa Gerongan, Kecamatan Maron, Probolinggo, Jawa Timur, diperkirakan akan terjadi pada bulan Oktober mendatang. Namun saat ini, sebagian pohon buahnya sudah hampir matang, sehingga sudah dapat dipanen.
Setiap hari dapat dipetik 200 hingga 500 kilogram buah mangga. Saat musim panen raya, setiap dua hari sekali dapat dihasilkan sekitar 5 ton buah mangga. Pemetikan buah mangga di pohon dilakukan dengan menggunakan gunting. Sehingga buah yang telah dipetik tetap terjaga kualitasnya.
Sedangkan untuk pohon yang cukup tinggi, pemetikan buah dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang diberi jarring. Buah mangga yang dihasilkan di kebun ini dipasarkan tidak saja di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke mancanegara.
 
Buah mangga yang telah dipetik kemudian dimasukkan ke dalam keranjang pelastik. Buah didalam keranjang dikumpulkan dan dibawa dengan menggunakan mobil ke tempat penyortiran dan pengemasan. Disinilah proses penyortiran dilakukan. Buah mangga dikemas di dalam kotak karton.
 
Setiap karton berisi 10 kilogram buah mangga. Mangga harum manis ini terdiri dari dua ukuran. Untuk size A, setiap dus terdiri dari 18 hingga 20 buah mangga. Sedangkan size B, setiap dus terdiri dari 22 hingga 24 buah mangga. Untuk buah mangga tujuan ekspor ke Singapura. Pengiriman dilakukan dengan menggunakan pesawat udara.
 
Mangga harum manis tujuan ekspor yang masuk kategori grade A, dengan berat buah sekitar 5 ons per buah. Dan grade B dengan berat 4,2 hingga 4,9 ons per buah. Untuk buah yang tidak masuk dalam kategori tersebut diolah menjadi produk makanan, seperti keripik mangga.
Buah mangga yang akan diolah mula - mula dikupas kulitnya. Buah mangga lalu dipotong dengan menggunakan mesin. Setelah itu, irisan buah mangga digoreng dengan menggunakan alat penggorengan vakum. Di alat ini, irisan buah mangga dipanaskan selama 45 menit dengan suhu 100 derajat celcius.
 
Kemudian irisan buah mangga dikeringkan dengan menggunakan mesin pengering. Nah, kini keripik mangga telah jadi. Pengolahan dengan cara ini menghasilkan keripik yang terasa lebih renyah bila dimakan. Keripik yang telah jadi kemudian dikemas dengan menggunakan aluminium foil. Proses pengemasan dilakukan oleh para ibu - ibu.

Minggu, 13 Februari 2011

Mangga

Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m.
Nama buah ini berasal dari Malayalam maanga. Kata ini dipadankan dalam bahasa Indonesia menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri kira-kira mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India”.
Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem atau poh (Jw.).

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Pemeliharaan

Pohon mangga tua di tengah kota
Bunga mangga yang berkarang
Pohon mangga berperawakan besar, dapat mencapai tinggi 40 m atau lebih, meski kebanyakan mangga peliharaan hanya sekitar 10 m atau kurang. Batang mangga tegak, bercabang agak kuat; dengan daun-daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah, oval atau memanjang, dengan diameter sampai 10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang) yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam.
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m. Akar cabang makin ke bawah semakin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30-60 cm.
Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya makin berdekatan sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran (roset).
Helai daun bervariasi namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset, 2-10 × 8-40 cm, agak liat seperti kulit, hijau tua berkilap, berpangkal melancip dengan tepi daun bergelombang dan ujung meluncip, dengan 12-30 tulang daun sekunder. Beberapa variasi bentuk daun mangga:
  • Lonjong dan ujungnya seperti mata tombak.
  • Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombak.
  • Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing.
  • Berbentuk segi empat, ujungnya membulat.
Daun yang masih muda biasanya bewarna kemerahan, keunguan atau kekuningan; yang di kemudian hari akan berubah pada bagian permukaan sebelah atas menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian permukaan bawah berwarna hijau muda. Umur daun bisa mencapai 1 tahun atau lebih.

[sunting] Bunga

Berumah satu (monoecious), bunga mangga merupakan bunga majemuk yang berkarang dalam malai bercabang banyak di ujung ranting. Karangan bunga biasanya berbulu, tetapi sebagian ada juga yang gundul, kuning kehijauan, sampai 40 cm panjangnya. Bunga majemuk ini terdiri dari sumbu utama yang mempunyai banyak cabang utama. Setiap cabang utama ini mempunyai banyak cabang-cabang, yakni cabang kedua. Ada kemungkinan cabang bunga kedua ini mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3 bunga atau mempunyai cabang tiga. Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga kuntum bunga dan setiap kuntum bertangkai pendek dengan daun kecil. Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk bisa mencapai 1000-6000.
Bunga-bunga dalam karangan berkelamin campuran, ada yang jantan dan ada pula yang hermafrodit (berkelamin dua). Besarnya bunga lebih kurang 6-8 mm. Bunga jantan lebih banyak daripada bunga hermafrodit, dan jumlah bunga hermafrodit inilah yang menentukan terbentuknya buah. Persentase bunga hermafrodit bermacam-macam, tergantung dari varietasnya, yaitu antara 1,25%-77,9%; sementara yang mempunyai bakal buah normal kira-kira 5-10%.
Bunga mangga biasanya bertangkai pendek, jarang sekali yang bertangkai panjang, dan berbau harum. Kelopak bunga biasanya bertaju 5; demikian juga mahkota bunga terdiri dari 5 daun bunga, tetapi kadang-kadang ada yang 4 sampai 8. Warnanya kuning pucat, sedangkan pada bagian tengah terdapat garis timbul berjumlah 3 sampai 5 yang warnanya sedikit tua. Bagian tepi daun mahkota berwarna putih. Pada waktu akan layu, warna mahkota bunga tadi menjadi kemerahan.
Benang sari berjumlah 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua buah sedangkan yang lainnya steril. Benang sari yang subur biasanya hampir sama panjang dengan putik, yakni kira-kira 2 mm, sedangkan yang steril lebih pendek. Kepala putik berwarna kemerah-merahan dan akan berubah warna menjadi ungu pada waktu kepala sari membuka untuk memberi kesempatan kepada tepung sari yang telah dewasa untuk menyerbuki kepala putik. Bentuk tepung sari biasanya bulat panjang, lebih kurang 20-35 mikron.
Bakal buahnya tidak bertangkai dan terdapat dalam suatu ruangan, serta terletak pada suatu piringan. Tangkai putik mulai dari tepi bakal buah dan ujungnya terdapat kepala putik yang bentuknya sederhana. Dalam suatu bunga kadang-kadang terdapat tiga bakal buah.

Mangga Gedong

Perkebunan Mangga Gedong Gincu

Mangga gedong gincu, dengan warna kuning ke merah – merahan, merupakan produk andalan perkebunan Indramayu, Jawa Barat. Mangga ini memiliki ciri khas, bentuk buahnya kecil dan bulat. jika dicium baunya harum.
Saat sedang musim panen seperti sekarang, mangga gedong gincu banyak dijajakan para pedagang di pinggir jalan disekitar wilayah Indramayu. Sehingga kerapkali dijadikan oleh - oleh bagi para pelintas yang sedang melalui jalur pantura diwilayah Indramayu.
Lokasi perkebunan mangga gedong gincu dari Jakarta dapat di tempuh melalui jalan Tol Jakarta – Cikampek. Keluar di pintu tol lalu perjalanan dilanjutkan ke Indramayu melalui jalur Pantura. Lama perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor sekitar 4 jam. Begitu mendekati lokasi perkebunan, para pedagang mangga gincu tampak di sepanjang jalan.
 
Salah seorang petani yang menanam mangga gedong gincu adalah Pak Haji Asnawi. Dia telah berkebun mangga gincu tahun 1973 lalu, dengan luas lahan mencapai 25 hektar. Saat ini sedang memasuki awal musim panen, sehingga begitu memasuki kebun mangga Pak Haji Asnawi, buah mangga bertebaran di mana - mana.
 
Berkebun mangga gedong gincu tidak terlalu sulit. Jarak antar tanaman sekitar 8 hingga 10 meter. Sehingga untuk satu hektar lahan dapat ditanam sebanyak 100 sampai 150 pohon mangga.
 
Tidak semua bakal buah dibiarkan tumbuh. Hanya bakal buah yang berkualitas baik saja yang dibiarkan berkembang. Sedangkan bakal buah yang kurang baik dibuang. Berbeda dengan mangga jenis lain, panen mangga gedong gincu dilakukan bertahap. Hanya buah yang telah berwarna kuning kemerah - merahan saja yang dipanen.
 
Saat panen raya, setiap pohon mangga gincu yang telah berusia 15 sampai 20 tahun, akan menghasilkan buah sebanyak 1 ton. Pohon yang telah berusia tua umumnya tinggi – tinggi. Pemetikan buahnya dilakukan dengan cara naik ke atas pohon.
 
Buah dipetik dengan menggunakan bantuan galah dan jarring. Lalu buah dimasukkan kedalam keranjang. Melihat buah mangga banyak bergelantungan di pohon, Saya jadi tertarik untuk merasakan kelezatannya.
 
Buah mangga yang telah dipetik dikupas dengan menggunakan pisau. Mangga gincu yang telah dikumpulkan kemudian dimasukkan ke dalam keranjang dan dibawa dengan sepeda motor menuju tempat pengepakan.
 
Di tempat pengepakan mangga disortir. Hanya mangga yang berkualitas baik saja yang akan dikirim ke pasar. Mangga yang telah dipilih kemudian ditimbang. Lalu dimasukkan ke dalam peti.
 
Mangga gedong gincu ini tidak saja dipasarkan ke wilayah sekitar Indramayu, tetapi juga ke kota - kota lain, seperti Bandung dan Jakarta. Sedangkan ekspor dilakukan ke Singapura dan Negara - negara di Timur Tengah. Harganya sekitar 22 ribu rupiah per kilogram.
 
Kini saya kembali ke kebun mangga. Mencoba membantu para pekerja di kebun yang sedang memanen buah mangga gincu diatas pohon. Pohon mangga gincu di kebun ini cukup produktif. Pada saat musim panen seperti sekarang, setiap harinya tidak kurang dari 6 hingga 7 ton buah mangga gincu dikirim ke pasaran.