Perkebunan Mangga Gedong Gincu
Saat sedang musim panen seperti sekarang, mangga gedong gincu banyak dijajakan para pedagang di pinggir jalan disekitar wilayah Indramayu. Sehingga kerapkali dijadikan oleh - oleh bagi para pelintas yang sedang melalui jalur pantura diwilayah Indramayu.
Berkebun mangga gedong gincu tidak terlalu sulit. Jarak antar tanaman sekitar 8 hingga 10 meter. Sehingga untuk satu hektar lahan dapat ditanam sebanyak 100 sampai 150 pohon mangga.
Tidak semua bakal buah dibiarkan tumbuh. Hanya bakal buah yang berkualitas baik saja yang dibiarkan berkembang. Sedangkan bakal buah yang kurang baik dibuang. Berbeda dengan mangga jenis lain, panen mangga gedong gincu dilakukan bertahap. Hanya buah yang telah berwarna kuning kemerah - merahan saja yang dipanen.
Buah dipetik dengan menggunakan bantuan galah dan jarring. Lalu buah dimasukkan kedalam keranjang. Melihat buah mangga banyak bergelantungan di pohon, Saya jadi tertarik untuk merasakan kelezatannya.
Buah mangga yang telah dipetik dikupas dengan menggunakan pisau. Mangga gincu yang telah dikumpulkan kemudian dimasukkan ke dalam keranjang dan dibawa dengan sepeda motor menuju tempat pengepakan.
Mangga gedong gincu ini tidak saja dipasarkan ke wilayah sekitar Indramayu, tetapi juga ke kota - kota lain, seperti Bandung dan Jakarta. Sedangkan ekspor dilakukan ke Singapura dan Negara - negara di Timur Tengah. Harganya sekitar 22 ribu rupiah per kilogram.
Kini saya kembali ke kebun mangga. Mencoba membantu para pekerja di kebun yang sedang memanen buah mangga gincu diatas pohon. Pohon mangga gincu di kebun ini cukup produktif. Pada saat musim panen seperti sekarang, setiap harinya tidak kurang dari 6 hingga 7 ton buah mangga gincu dikirim ke pasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar